Friday, November 27, 2015

Struktur dan Fungsi kulit

ANATOMI DAN HISTOLOGI
 
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan subkutis.
A.  Lapisan epidermis terdiri atas:
(1) Stratum korneum (lapisan tanduk) merupakan lapisan kulit yang terluar dan terdiri atas sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan keratin.
(2) Stratum lusidum merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang telah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
(3) Stratum granulosum (lapisan keratohialin) yaitu dua atau tiga lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma butir kasar dan berinti di antaranya.butir kasar ini terdiri atas keratohialin.mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.stratum granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
(4) Stratum spinosum (stratum Malphigi) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal dengan besar yang berbeda akibat adanya proses mitosis.diantara sel-sel stratum spinosum tedapat jembatan jembatan antar sel (intercelullar bridges) yang tediri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin.diantara  sel-sel spinosum juga terdapat pula sel langerhans.
(5) Stratum basale terbentuk oleh sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal dan berbaris seperti pagar (palisade).

B.   Lapisan dermis berada di bawah lapisan epidermis dan lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu:
(1) Pars papilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis yang berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
(2) Pars retikulare, yaitu bagian yang menonjol ke arah subkutan yang berisi serabut-serabut penunjang misalnya: serabut kolagen, elastin, dan retikulin.

C.   Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel lemak. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening .

Adneksa Kulit
Adneksa kulit terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut, dan kuku.
1.    Kelenjar kulit di lapisan dermis terdiri atas:
a)    Kelenjar keringat (glandula sudorifera) ada dua jenis yaitu kelenjar ekrin yang kecil terletak dangkal di dermis dengan sekret yang encer dan kelenjar apokrin yang lebih besar terletak lebih dalam dengan sekret lebih kental. Kelenjar ekrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan baru berfungsi 40 minggu setelah kelahiran.saluran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit.terdapat diseluruh telapak tangan dan kaki,dahi,dan aksilla.sekresi bergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik,faktor panas,dan stres emosional.kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergik,terdapat di aksilla,areolamame,pubis,labia minora,dan saluran telinga luar.keringat mengandung air,elektrolit,asam laktat,dan glukosa ,biasanya PH sekitar 4-6,8.
b)   Kelenjar palit (glandula sebasea) terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Kelenjar ini disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekretnya berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar.kelnjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut).

2.    Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku (nail root), bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nail plate), dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dengan kecepatan sekitar 1mm per minggu. Sisi kuku agak mencekuk membentuk alur kuku (naik grove).kulit tipis yang menutupi kuku dibagian proksimal disebut eponikium sedang kulit yang ditutupi bagian kuku bebas disebut hiponikium.
3.    Rambut memliki bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian yang berada di luar kulit (batang rambut). Ada dua tipe rambut, yaitu lanugo merupakan rambut halus tidak berpigmen pada bayi dan terminal merupakan rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen serta mempunyai medula pada orang dewasa. Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan sekitar 0.35mm per hari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. Di antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen .pada manusia dewasa selain rambut di kepala,juga terdapatbulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon seks (androgen).


FISIOLOGI KULIT
1.      Fungsi proteksi,kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,misalnya tekanan,gesekan,tarikan;gangguan kimiawi,misalnya zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan,contohnya lisol,karbol,asam dan alkali kuat lainnya;gangguan yang bersifat panas,misalnya radiasi,sengatan sinar ultra violet: gangguan inveksi luar terutama kuman/bakteri maupun jamur. Hal tersebut dikemungkinkan karena adanya bantalan lemak,tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Melanosit turut berperanan dalam melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning.proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap berbagai zat kimia dan air,disamping itu terdapat lapisana keasaman kulit yang melindungi kontak zat kima dengan kulit.lapisan keasaman kulit ini mungkin terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum,keasaman kulit menyebabkan PH kulit berkisar pada PH 5-6,5 sehingga merupakan perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri maupun jamur.proses kretanisasi juga berperanan sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel-sel mati melepaskan diri secara teratur.
  2.  Fungsi absorbsi,kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap,begitupun yang larut lemak.permebealitas kulit terhadap O2 ,CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit,hidrasi kelembaban,metabolisme dan jenis vehikulum.penyerapan dapat berlangsung melalui celah antara sel,menembus sel-sel epidermis atau melalui muara saluran kelenjar;tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis dari pada yang melalui muara kelenjar.
3.Fungsi ekskresi,kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa Nacl,urea,asam urat dan amonia.kelenjar lemak pada fetus  atas pengaruh hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amonion ,pada waktu lahir dijumpai sebagai vernix caseosa.sebum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sebum ini selain meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan  sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat dikulit menyebakan keasaman kulit pada PH 5-6,5.
  4. Fungsi persepsi,kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin  diperankan oleh badan-badan krause yang terletak didermis. Badan taktil meisner terletak di papilla dremis berperan terhadap rabaan,demikian pula badan merkel ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan  diperankan oleh badan paccini di epidermis.saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik.
  5.  Fungsi pengaturan suhu tubuh(termoregulasi), kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan(otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan mendapat nutrisi yang cukup baik.tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis(asetilkolin). Pada bayi biasanya dinding pembuluh darah belum terbentuk sempurna,sehingga terjadi ekstravasasi cairan, karena itu kulit bayi tampak lebih edematosa karena lebih banyak mengandung air dan Na.
  6.  Fungsi pembentukan pigmen,sel pembentukan pigmen(melanosit),terletak dilapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Perbandingan jumlah sel basal:melanosit adalah 10: 1. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen (melanosomes)menentukan warna kulit ras maupun individu.pada pulasan H.E sel ini jernih berbentuk bulat dan merupakan sel dendrit,disebut pula sebagai clear cell. Melanosom dibentuk oleh alat golgi denagan bantuan enzim tirosinase,ion cu dan O2. Pajanan terhadap sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom.pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan kelapisan kulit dibawahnya dibawa oleh sel melanofag(melanofor). Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit,melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit,reduksi Hb,dan karoten.
    7.  Fungsi keratinisasi,lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu keratinosit, sel langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah keatas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum,makin keatas sel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama ini menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup,dan sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti.Maltosy berpendapat mungkin keratinosit melalui proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. Proses ini berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari,dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
8.  Fungsi pembentukan vit. D, kemungkinan dengan mengubah 7 hidroksi kolestrol dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D tidak cukup hanya dari hal tersebut,sehingga pemberian vitamin vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.


REFERENSI : 
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA,ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN,EDISI KEENAM,JAKARTA 2013,HAL 3-8.